"Adapun buih, akan hilang sebagai sesuatu yang tidak gunanya; tetapi yang bermanfaat bagi manusia, akan tetap ada di bumi."
(Penggalan QS. Ar Ra'd : 17)

Teman Masa Lalu, Teman Masa Depanku

0
Teman

Aku yang hanya sanggup membaca kisah kalian, aku yang hanya sanggup mendoakan kalian. Aku tak berharap kalian akan mengingatku. Cukuplah aku disini dengan rindu ini.

Memori-memori itu membuka lembarannya. Tak lama memang kita dekat, atau bahkan mungkin kalian juga tak berfikiran kita dekat sama sekali. Namun entah apa yang membuat gerangan hati ini slalu ada kalian. Mungkin kalian sibuk dengan cara kalian masing-masing. Kalian sibuk dengan cerita-cerita baru yang kalian torehkan untuk masa depan, sama juga hal-nya denganku.

Kamu sekarang sudah di dunia sana. Aku ingat ketika kita bermain gerobak, dan seketika aku melambung ke atas. Ternyata gerobak itu terjungkit. Aku ingat ketika kita rasa-rasanya terbang, yang ketika kita sadar ternyata pohon yang kita naiki tumbang. Alm. Agustin Separingga

Sahabat, film ini bagus loh. Sahabat aku ingat kali ketika kita nonton film the parfume itu. Kau di dekatku melihatnya takjub. Aku masih sangat ingat berkali-kali kau memanggilku sahabat. Sahabat ati-ati ya, sahabat kok kamu kurus sih. Haha, nyatanya sekarang aku gendut sahabat. Aku tak sanggup mengingatku, aku takut kamu di sana terbebani oleh aku yang di sini menginginkanmu. Silvia Nungki

Aku ingat ketika kamu membawa susu kotak itu, yah. Kamu dengan segala kegalakanmu padaku. Engkau yang sibuk dengan macam-macam urusanmu, tapi aku tau kala itu Allah mengirimkanmu untukku. Dan kita yang bersama hingga larut malam di kampus. Aku rindu kebersamaan kita, aku rindu tutur katamu padaku. Dwi Julya Fatmasari

Kala itu kamu terbaring dirumah sakit, kurus. Kurus sekali. Aku hanya sanggup menahan air mata dalam hati. Karena aku tau aku bukan orang yang dekat denganmu, kamu dengan banyaknya kawanmu. Tapi aku suka sekedar, mba bla bla bla. Aku merindukanmu, yang engkau dengan pelukan hangatmu menenangkanku. Maulida Mafaza

Gorengan gorengan itu, tiap pagi, tiap liqo. Kamu tak capek-capeknya mengakuiku sebagai teman dengan segala sikap keababilanku. Aku rindu ketika kamu bilang, "ih nita ih". Yuniar S

Nyit nyit, pie pie. Iyah mah. Slalu saja dengan panggilan itu. Iya kan Mah? Niken Desi

Aku ingat kita tidur seranjang, aku ingat kita selalu jadi korban HIMATEK, aku selalu suka mengantarmu. Kita yang sering jalan sampai larut. Kiki Agnia

Aku ingat kala itu kita masak sayur asem. Ikan asin. Ah, suka sekali. Jalan-jalan bareng. Ih pernah ke pantai dong (kita cewe cuma berdua). Trus yang satunya slalu saja kalem. Aku berdoa untuk kalian cepat menikah. Hihihi. Iffa Tyara & Rayhana Meutia Asman, Dini H.

Kita satu atap, kita yang sering makan bersama. Kita yang sering menghabiskan waktu bersama. Kini kau jauh di sana. Surabaya. Dan kau yang kini sudah menikah. Aku ingat saat kalian berdua bertengkar, anak kecil memang. Tapi aku merindukannya. Citra Najih & Dede Ayu Lestari

Aku ingat kala itu kita pergi ke bogor, dan aku menangis di sana. Yah perjalanan itu, aku merindukannya. Aku rindu sekedar dipeluk olehmu. Ingatkah kamu kita sering luntang-luntung berdua? Intan Afiah

Kamu meninggalkanku sangat jauh. Kita berbeda kini dan aku sangat paham. Kau dengan anak cantikmu, bahkan bagiku dia juga anakku. Aku rindu kita berdampingan menuju stadiun manahan hanya untuk olahraga. Aku rindu setiap hari kita duduk di bangku yang sama, meskipun mungkin kala itu aku tak berarti bagimu atau bahkan bagi 2 orang yang slalu di depan bangku kita atau belakang kita. Aku selalu menepis otakku yang selalu berfikir mungkin aku hanyalah kartu pengganti. Ardi Wijayanti

Aku tahu, kau lebih kuat seratus kali lipat dibandingkan aku. Aku tahu kau selalu sibuk dengan aktivitas dakwahmu. Aku tahu kau sangat menyayangiku entah itu hanya anganku atau bukan. Tapi aku bahagia. Aku ingat ketika kita pergi ke masjid berdua. Aku menunggumu dengan ribuan bacaan sedang engkau sibuk bekerja. Aku yang bingung mencarimu karena aku kehilangan barang-barangmu. Aku rindu kita yang tak punya banyak kata-kata ketika bertemu namun berkaca-kaca. Sofia Octafiani Dewi

Aku tak pernah punya teman sebaik kalian di hati ini. Aku tak butuh kalian untuk selalu ada untukku. Cukuplah doa dan Allah yang akan menyatukan kita. Mungkin inilah cinta yang selalu bertepuk sebelah tangan bagiku. Tapi aku bersyukur, karena aku masih memiliki Allah yang slalu di tiap hembus nafasku.



Bandung, 2016 | ©www.anitasarisukardi.com
Image Source: Unkown

0 komentar :

Posting Komentar