![]() |
Muhammad Naswir Second Graduation |
"Ilmu menjaga ahlinya untuk selalu taqwa dan berhias malu. Jika kagum pada diamnya, dia bicara. Jika kagum pada bicaranya, dia diam. (Adz Dzahabi)"
***
Kulaju si vio (sebutan motor matic merah Vario kesayangan yang sudah 4 tahun lebih menemaniku) secepatnya menuju JCC Senayan setelah aku menyelesaikan kebersamaanku dengan adik-adik binaan di SMK Said Naum. Aku pun tak begitu peduli begitu teriknya mentari pagi ini karena hari ini adalah hari yang begitu istimewa untukku. Karena hari ini abang secara resmi mendapatkan gelar sarjananya.
Kudapati ribuan senyum mengembang di penjuru ruangan wisuda, bahkan satu-dua orang tak segan meneteskan air mata. Termasuk seorang ibu keturunan tionghoa yang kini menceritakan betapa bahagia dan bangganya beliau. Adalah anak keduanya yang sedang diwisuda.
Pikiranku pun melayang mengingat betapa besarnya pengorbanan abangku yang satu ini. Yah aku sendirilah yang menyaksikan perjuangannya. Aku ingat betul beberapa tahun ke belakang, ia pergi ke Bali mengikuti program dan aku menggantikan kuliahnya. Mengingat hal itu, aku malu sejujurnya. Karena nilai tugas yang sempat aku kerjakan tak mendapatkan hasil maksimal. Maafkan aku bang. Beberapa hal lain yang aku tahu abang harus berjuang dari Bandung-Jakarta sekedar untuk menempuh ujian. Beberapa kali abang drop karena selain kuliah ia juga menyantri di Bandung.
Kini kulihat dia begitu gagah dan tampan mengenakan baju wisuda, lengkap berdampingan dengan ayah, mama serta beberapa adiknya (salah satu adiknya tidak hadir karena sedang belajar di Pesantren Gontor). Tanpa sadar senyumku pun mengembang, ingin rasanya air mata ini pun luruh, namun kutahan. Bunga dan hadiah kecil kuserahkan kepadanya secara langsung. Doa-doa pun mengudara, syukur tak terkira aku panjatkan kepada Allah yang begitu baiknya menjaga kami. Terima kasih ya Allah untuk hari ini. Terima kasih Ya Allah untuk waktu yang masih diberikan. Aku paham betul selanjutnya akan ada ujian yang lebih kuat lagi. Maka Ya Allah Ya Rabb mampukan kami semua untuk melalui ujian-Mu ini.
Aku pun berharap, 2018 Aku pun akan menyemat gelar itu. Meskipun aku tak seberuntung abang dengan lengkapnya orang tua, aku akan tetap bahagia. Karena aku yakin "Bahagia tak melulu soal kebersamaan, tapi bahagia adalah doa-doa yang mengangkasa yang membuat Allah meridhai semua yang kami usahakan".
Jakarta, 26 November 2016 | ©www.anitasarisukardi.com
In Memories: Muhammad Naswir, S.Kom
Image Source: Personal Album
Image Source: Personal Album
0 komentar :
Posting Komentar