"Adapun buih, akan hilang sebagai sesuatu yang tidak gunanya; tetapi yang bermanfaat bagi manusia, akan tetap ada di bumi."
(Penggalan QS. Ar Ra'd : 17)

Menanamkan Tauhid Pada Anak

0

"Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. (Ibrahim berkata), ‘Wahai anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan memeluk agama Islam.’"

(Q.s. Al-Baqarah:132)
#SerialBaca

Usia (tahun)
Materi
Keterangan
Baru lahir – 2 bulan
Membiasakan anak dengan lafal “la ilaha illallah”
- Bisikkan lafal ini di telinga anak.
2 bulan – 6 bulan
Membiasakan anak dengan lafal syahadat “asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadan rasulullah”
- Pada usia 2 bulan, ketika anak digendong biasanya anak mulai lebih sering menatap ibunya.
- Tatap mata anak ketika mengucapkan lafal tsb.
- Lafal tsb agak panjang; bersabarlah membiasakan anak dengannya.
6 bulan – 1,5 tahun
Biasakan anak mendengar lafal dzikrullah (tasbih, tahmid, takbir, tahlil) dan kalimah thayyibah (istigfar, basmalah, isti’adzah, dll.)
-
1,5 tahun – 2 tahun
Mulai bertanya-jawab dengan anak tentang “siapa tuhanmu?”
- Disesuaikan dengan kemampuan bicara anak.
- Tahap 1: orang tua memberi pertanyaan sekaligus jawabannya (contoh: Ibu: “Usamah, siapa tuhanmu? Allah”)
- Tahap 2: orang tua memberi pertanyaan, anak diminta menjawabnya.
2 tahun – 2,5 tahun
- Mulai bertanya jawab dengan anak tentang “siapa tuhanmu?”, “apa agamamu?”, “siapa nabimu?”
- Jawaban atas tiga pertanyaan ini sekaligus sebagai jati diri bagi anak (Tuhannya, agamanya, dan nabinya).
- Disesuaikan dengan kemampuan bicara anak.
- Tahap 1: orang tua memberi pertanyaan sekaligus jawabannya (contoh: Ibu: “Usamah, siapa tuhanmu? Allah”)
- Tahap 2: orang tua memberi pertanyaan, anak diminta menjawabnya.
- Mengajarkan rububiah Allah (contoh: Allah yang ciptakan Usamah. Allah yang ciptakan Ummi. Allah yang ciptakan Abi. Allah yang ciptakan pohon. Allah yang ciptakan kucing. Dst ….)
- Biasanya pada usia ini anak mulai lebih sering bertanya tentang objek di sekelilingnya, “Apa ini, Bu?”
- Mengajarkan rukun islam.
- Mengajarkan rukun iman.
- Diberikan bila sekiranya anak memang sudah lancar berbicara.
- Setiap orang tua bisa mempertimbangkan apakah materi ini akan memberatkan anak bila diberikan bersamaan dengan materi “siapa tuhanmu, apa agamamu, siapa nabimu?”.
2,5 – 3 tahun
- Mengajarkan tauhid asma’ wa sifat Allah.
- Mengaitkan kegiatan sehari-hari dengan asma’ wa sifat Allah. Contoh:
* Anak makan berdiri.
“Allah Maha Melihat. Kita malu kalau Allah melihat kita makan berdiri.”
* Anak enggan shalat.
“Allah cinta sama orang yang rajin shalat.”
- Disesuaikan dengan daya-tangkap anak.
- Ketika pertama kali mengajarkan nama Allah atau sifat Allah ulangi hingga tiga kali.
- Beberapa asma’ wa sifat Allah yang bisa coba diajarkan dalam rentang usia ini:
* Allah di atas ‘arsy.
* Allah Maha Melihat
* Allah Maha Mendengar
* Allah Cinta
* Allah Marah
- Mengajarkan keberadaan surga dan neraka.
- Untuk mengajarkan konsep targhib dan tarhib.
Referensi
  1. Tsalatsatul Ushul, karya Syekh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab.
  2. Qawa’idul Arba`, karya Syekh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab.
  3. Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah, karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah.
  4. Fiqhul Asma`il Husna`, karya Syekh Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr.


Jakarta, 2017 | ©www.anitasarisukardi.com
Image Source: Unknown

0 komentar :

Posting Komentar