"Adapun buih, akan hilang sebagai sesuatu yang tidak gunanya; tetapi yang bermanfaat bagi manusia, akan tetap ada di bumi."
(Penggalan QS. Ar Ra'd : 17)

Akankah Kita Diam Untuk Palestina?

Senja Di Palestina

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

***

Begitu indah Allah mengisahkan tentang Al Aqsha. Al Aqsha menanti para pejuang yang lebih jauh. Masalah Palestina bukan hanya masalah umat Islam, bukan hanya masalah keimanan kaum muslimin, namun dia adalah juga masalah kemanusiaan.

Politik Apartheid diberlakukan Israel kepada warga Palestina, bangsa pewaris dan pemilik tanah para nabi yang telah mereka rampas..

Tahukah Engkau akan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan zionis Israel pada bangsa Palestina? Listrik hanya dinyalakan 4 jam dalam sehari, UU yang melegalkan Israel untuk memenjarakan anak-anak berusia minimal 12 tahun tanpa proses persidangan, pajak 40% dari penghasilan warga Palestina, teror dan penembakan di tempat bagi para pendemo, pemukulan dan pengusiran paksa kepada para penjaga masjid Al-Aqsa baik laki-laki maupun perempuan (murobithin dan murobithoh), penghinaan terhadap kesucian masjid Al-Aqsa.. Yang paling biadab adalah slogan mereka "one shoot for two" untuk menembak mati perempuan Palestina yang sedang hamil.

Dan masih banyak berbagai bentuk kejahatan kemanusiaan lainnya yang zionis Israel lakukan atas bangsa Palestina.

Siapakah sesungguhnya yang berperilaku teroris? Masihkah kita akan tinggal diam padahal kita mengetahui kezaliman yang dihadapi bangsa Palestina setiap saat?

Lakukan sesuatu, saudaraku.

Lakukan sesuatu seperti yang diamanahkan baginda Rasulullah saw kepada kita semua.

  عَنْ مَيْمُوْنَةَ مَوْلاَة النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم:أَنَّهَا قَالَتْ: يَا رَسُوْلَ اللهِ اَفْتِنَا فِي بَيْتِ الْمَقْدِسِ ، فَقَالَ: اِئْتُوْهُ فَصَلُّوا فِيهِ ــ وَكَانَتْ الْبِلاَدُ إِذْ ذَاكَ حَرْبًا ــ فَاِنْ لَمْ تَأْتُوْهُ فَابْعَثُوْا بِزَيْتٍ يُسْرَِجُ فِي قَنَادِيْلِهِ) رواه أحمد و أبو داود

Dari Maimunah, istri Rasulullah SAW ia bertanya, "Yaa Rasulullah, berilah kami fatwa tentang Baitul Maqdis." Rasul menjawab, "Pergilah dan sholatlah di sana -kondisi Palestina saat itu sedang terjadi perang-  jika kamu tak dapat pergi ke sana maka kirimkan minyak untuk menyalakan lampu-lampunya." (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Saudaraku yang dirahmati Allah.

Sesungguhnyalah banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa Palestina.

Pertama.. Pahamilah bahwa permasalahan Al-Aqsa, Al-Quds, dan Palestina bukan sekedar masalah sosial, ekonomi, kekerasan dan penjajahan. Namun ini adalah masalah keimanan pada Allah dan RasulNya, dan yang paling sederhana serta tidak perlu materi yang banyak adalah untaian doa tulus dan khusyuk bagi bangsa Palestina.

Kedua.. Bahwa kita semua setelah berdoa, harus turut menjaga dan menyuarakan Al-Aqsa, Al-Quds dan Palestina dengan berbagai cara agar tercatat di hadapan Allah bahwa kita turut menorehkan tinta emas dalam perjuangan bangsa Palestina menjaga tanah wakaf yang diberkahi.

Ketiga.. Siapapun kita.. Apapun peran dan potensi yang dimiliki, jadikanlah itu sebagai saham yang bisa kita sumbangkan untuk membela A-Aqsa dan Palestina.

Keempat.. Al-Aqsa dan Palestina memanggil kita semua, bahkan memanggil siapapun yang memiliki nurani untuk membantu perjuangan disana..

Mari saudaraku.. Kita bahu membahu, bersatu dan lupakan perbedaan yang kadung ada diantara kita untuk menolong saudara-saudara kita, bangsa Palestina, karena sesungguhnyalah kita yang membutuhkan mereka.. Merekalah -5 juta penduduk Palestina- sebagai garda terdepan bagi 1,7 milyar umat Islam sedunia, yang menjaga tanah wakaf yang diberkahi..

Allah Yang Maha Agung akan menolong hambaNya yang menolong saudaranya dari kesulitan.. Kelak kepada siapa kita akan memohon pertolongan di hari yang tiada sesiapapun bisa memberi pertolongan kecuali Allah Azza wa Jalla?

Mulai saat ini, mulai hari ini, saudaraku.. Ketika raga masih Allah ijinkan untuk merebah di pembaringan yang nyaman, pejamkanlah mata dan ingat-ingatlah apa yang sudah kita berikan untuk Al-Aqsa dan Palestina.. Apakah doa, suara, tulisan atau harta benda..

Sudah memberi? Bersyukurlah kepada Allah Yang Maha Cinta  karena telah mengijinkan kita beramal shalih..

Belum memberi? Maka beristighfarlah.. Mohon ampunan kepada Allah Yang Maha Pengasih atas kelalaian kita..

Semoga Allah swt senantiasa menjaga kita dalam kebaikan..

Shalawat dan salam bagi Rasulullah Muhammad saw..

Salam Takzim,
Hj. Nurjanah Hulwani, S.Ag, M.E.
(Ketua Adara Relief International)

--------------------------------------

Salurkan donasi terbaik Bapak/Ibu/Saudara/i untuk Al-Aqsha dan Palestina ke nomor rekening atas nama Adara Relief International:

1. Bank Muamalat 3090002717
2. Bank Mandiri  070-000-5658799


Konfirmasi transfer:
Rahmah +6281252039110

Rewrite,
Anita Sari Sukardi

Travelling ke Pantai Sedahan - Berjumpa Kembali

Pantai Sedahan, Jogjakarta

Apa yang sudah ditakdirkan untukmu, pasti akan datang kepadamu. Dan apa yang tidak ditakdirkan untukmu sekali-kali kamu tak akan pernah memilikinya.

***

Jenuh mulai melanda jiwa yang gersang saat itu. Nyaris 2 minggu aku di kampung halaman tanpa dolan-dolan (aka jalan-jalan). Tak akan pernah disangka dan dinyana bahwa seseorang yang telah menghilang 5 tahun kembali mengajak mantai.

Dan begitulah aku pecinta pantai, pecinta alam akhirnya memutuskan untuk ikut mantai dengan pertanyaan hati yang lengkap dari A-Z. Karena aku berjodoh dengan pantai ini, akhirnya akupun jumpa dengannya.

Kata pepatah, "Butuh perjuangan maksimal agar kita mendapatkan yang terbaik pula". Persis seperti itu aku dan mereka akhirnya bisa menikmati keindahan pantai yang super duper elok. Tak hanya itu, sedari dulu aku ingin sekali melihat bintang jatuh. Malam itu, tepat di bawah ribuan gugusan bintang serta diselimuti dinginnya angin yang berhembus aku melihat bintang jatuh. Ah membuat speechless memang.

Diiringi desir pantai yang beradu serta angin pantai berbisik, pikiran ini kembali memutar memori-nya, "Kenapa kisah ini menjadi seperti ini?". Kenapa Allah mempertemukanku kembali dengannya, adakah yang masih tertinggal dari kami? Adakah kisah kami memang belum selesai? Aku masih penasaran hingga saat ini. Penasaran kenapa Tuhan menjumpakan aku dengannya 9 tahun yang kemudian memisahkan kami selama 5 tahun. Rasanya seperti perantau yang pada akhirnya kembali ke rumah asal. Sekiranya memang ada sesuatu yang Tuhan mau dari kami, semoga itu adalah hal terbaik menurut-Nya. Hal yang membuat kami menjadi semakin bisa menghamba, semakin taat pada-Nya, dan semakin bermanfaat untuk siapa saja. Bukan malah menjauh, sehingga kami bergelimpangan dosa.

Ramadhan, 1438H - Juni, 2017 | ©www.anitasarisukardi.com
In Memories: Nurindriyan Bintang Pamungkas
Image source: Personal Album

Ramadhan 1438H - Selamat Idul Fitri

Ucapan Idul Fitri
Sekiranya Ramadhan ini belum menjadi akhir ikhtiar kita. Maka setidaknya biarkanlah Ramadhan ini menjadi awal untuk semua ikhtiar kita.


Alhamdulillah masih bisa merasakan 1 Syawal, merasakan hari kemenangan. Astagfirullah belum maksimalnya memanfatkan bulan Ramadhan. Masih banyak cacat sana-sini. Pernah aku membaca kutipan yang kurang lebih seperti ini.

Bagi aku sendiri yang tiap hari mencoba untuk lebih baik dari hari yang telah lalu, dan mencoba untuk lebih bisa bermanfaat rasa-rasanya kedua moment tersebut benar adanya. Karena tak ada yang pernah salah pada kedua kondisi tersebut dan tak ada yang tahu persis mana sebenarnya yang terjadi. Kita hanya perlu meyakinkan diri bahwa kita mampu untuk menjadi lebih baik dan kita selalu mempunyai kesempatan untuk berubah.

Akhir kata, saya Anita Sari Sukardi mengucapkan Taqabbalallahu minna wa minkum, Barakallah fiikum. Lidah dan tutur kata ini memang tak kokoh seperti baja, namun tajam seperti pisau. Raga ini ini tak sepenuhnya anggun dalam bersikap sehingga kadang melukai jiwa teman-teman. Mohon maaf lahir dan batin teman-teman. Semoga Allah menerima seluruh amal yang kita ikhtiarkan dan usahakan. Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah pada kita semua akan nikmatnya menjadi seorang Hamba, dan menjadi muslim. Semoga kita masih dipertemukan dengan Ramadhan mendatang. Semoga Allah masih memberikan kesempatan pada kita untuk mendulang bekal untuk berpulang. Amin Ya Allah Ya Rabb, Ya Rahman, Ya Rahim, Ya Ghaniy.

Boyolali, 1 Juli 2017 | ©www.anitasarisukardi.com
Image Source: Personal Album