Pantai Sedahan, Jogjakarta |
Apa yang sudah ditakdirkan untukmu, pasti akan datang kepadamu. Dan apa yang tidak ditakdirkan untukmu sekali-kali kamu tak akan pernah memilikinya.
***
Jenuh mulai melanda jiwa yang gersang saat itu. Nyaris 2 minggu aku di kampung halaman tanpa dolan-dolan (aka jalan-jalan). Tak akan pernah disangka dan dinyana bahwa seseorang yang telah menghilang 5 tahun kembali mengajak mantai.
Dan begitulah aku pecinta pantai, pecinta alam akhirnya memutuskan untuk ikut mantai dengan pertanyaan hati yang lengkap dari A-Z. Karena aku berjodoh dengan pantai ini, akhirnya akupun jumpa dengannya.
Kata pepatah, "Butuh perjuangan maksimal agar kita mendapatkan yang terbaik pula". Persis seperti itu aku dan mereka akhirnya bisa menikmati keindahan pantai yang super duper elok. Tak hanya itu, sedari dulu aku ingin sekali melihat bintang jatuh. Malam itu, tepat di bawah ribuan gugusan bintang serta diselimuti dinginnya angin yang berhembus aku melihat bintang jatuh. Ah membuat speechless memang.
Diiringi desir pantai yang beradu serta angin pantai berbisik, pikiran ini kembali memutar memori-nya, "Kenapa kisah ini menjadi seperti ini?". Kenapa Allah mempertemukanku kembali dengannya, adakah yang masih tertinggal dari kami? Adakah kisah kami memang belum selesai? Aku masih penasaran hingga saat ini. Penasaran kenapa Tuhan menjumpakan aku dengannya 9 tahun yang kemudian memisahkan kami selama 5 tahun. Rasanya seperti perantau yang pada akhirnya kembali ke rumah asal. Sekiranya memang ada sesuatu yang Tuhan mau dari kami, semoga itu adalah hal terbaik menurut-Nya. Hal yang membuat kami menjadi semakin bisa menghamba, semakin taat pada-Nya, dan semakin bermanfaat untuk siapa saja. Bukan malah menjauh, sehingga kami bergelimpangan dosa.
Ramadhan, 1438H - Juni, 2017 | ©www.anitasarisukardi.com
In Memories: Nurindriyan Bintang Pamungkas
Image source: Personal Album
Image source: Personal Album
0 komentar :
Posting Komentar