"Adapun buih, akan hilang sebagai sesuatu yang tidak gunanya; tetapi yang bermanfaat bagi manusia, akan tetap ada di bumi."
(Penggalan QS. Ar Ra'd : 17)

Manajemen Emosi Dalam Membersamai Anak

0

 



I did a lot of mistake to my son. I'm angry. I'm tired.

But now, I promise to be a better and more patient mother whatever happens I will try. 


Assalamu'alaikum.

Belakangan ini aku sering merenungkan diri, mengenai apa yang harus aku lakukan dengan status sebagai istri dan ibu saat ini. Banyak kesalahan yang telah aku lakukan. Kemudian aku mulai mencari-cari bimbingan dengan belajar secara online maupun membaca artikel dan buku.

Kebetulan kemarin aku mengikuti kajian dengan judul "Manajemen Emosi Dalam Membersamai Anak". Berikut ini merupakan catatan kajian tersebut.

Ada pepatah yang mengatakan "Mengendalikan emosi itu belajarnya seumur hidup, dan dilatihnya setiap saat". Betul sekali memang pepatah itu. Bahkan selain emosi (amarah) ada satu lagi yaitu rasa ikhlas.

Setiap orang tua pasti menginginkan dan berharap bahwa anaknya akan menjadi anak yang baik (sholeh/sholihah) dan sukses. Hanya saja orang tua lupa caranya. 

Cara menjadikan anak sholeh/sholihah :

  1. Perubahan dari orang tua. Orang tua menjadi teladan untuk anak, sehingga jikalau menginginkan anak menjadi anak yang sholeh maka orang tua harus mensholehkan diri terlebih dulu. Meskipun pada nantinya "Allah-lah yang menjadikan anak sholeh maupun tidak, bukan orang tua. Orang tua hanyalah sebagai salah satu perantara".
  2. Orang tua harus mampu mengendalikan amarah. Karena "Jangan sampai kita sebagai orang tua melukai hati anak dengan amarah".
Dampak sering memarahi anak :
  1. Anak akan menjadi pribadi yang penakut dan tidak percaya diri.
  2. Secara medis, perkembangan otak anak akan terganggu.
  3. Anak mengalami depresi dan gangguan mental.
  4. Anak akan menuruni sifat pemarah dari orang tuanya.

Tips agar tidak mudah marah :
  1. Tarik nafas
  2. Harus diingat, bahwa marah tidak akan menyelesaikan masalah.
  3. Alihkan perhatian. Jika kita sedang dalam posisi berdiri, maka duduk.
  4. Beri nasehat anak agar tahu mana yang benar dan mana yang salah ketika kita sudah tenang.
  5. Hargai anak ketika berubah menjadi lebih baik.
  6. Selalu menginat Allah (QS. Ar Rad : 28).
(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah! Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tentram.

Maka salah satu hal yang wajib dilakukan orang tua adalah menguatkan kedekatan diri dengan Allah baik dengan Dzikir, Sholat, maupun Membaca Al Quran dengan berkualitas. Orang tua harus menyediakan waktu untuk fokus melakukan 3 hal tersebut, meski hanya dengan 10 menit.

Demikian rangkuman kajian yang aku ikuti kemarin. Semoga aku bisa menjadi ibu yang lebih baik lagi dalam melakukan kegiatan sehari-hari bersama dengan anak.


Cirebon, 6 Maret 2022 | ©www.anitasarisukardi.com
Image Source: Google 

0 komentar :

Posting Komentar